RSS

Monthly Archives: September 2011

Partner in crime

Suasana kantek terlalu cerah untuk hati semendung hatiku. Jam dinding di kios Bu Asih sudah menunjukkan pukul 19.20 WIB. Tumben hari ini tidak ada alarm pulang. Langkah berat ku ayunkan menuju kantek setelah pertemuan yang memilukan di EC. Goresan pertama di hatiku untuk hari ini disaksikan oleh dinding EC dan kotak2 mesin ATM yang selalu ramai dikunjungi orang. Hari ini dengan sangat vulgar, seseorang telah menyadarkan aku tentang arti keikhlasan. Kata2 yang mungkin akan sangat sulit aku lupa “jangan sampai karena antum senior, antum merasa gengsi untuk “kalah” dengan junior, antum jangan egois!!” Terlalu sakit kata2 ini untuk aku terima. Mungkin iya aku egois, ikhlas ku minim,.tapi apa iya aku seburuk itu??.. Ya Allah, ampuni aku jika tidak siap dikritik sepedas ini.. T_T

Sungguh ini adalah hari yang berat untuk jiwa yang ramai seperti ku. Aku benar2 tidak pernah membayangkan akan ada hari se tegang ini. Biasanya, Aku, Dea dan Aya mengakhiri setiap pertemuan kami setiap hari dengan se-album foto baru dan gelak tawa yang hampir membuat kami lapar lagi setelah selesai makan. Biasanya yang menjadi bahan ketawa tidak jauh dari kepolosan anak kesayangan ku Aya. Dia selalu menarik untuk di goda. Ekspresinya yang spontan dan polos mengundang tawa yang sangat sulit untuk kami hentikan. Tapi hari ini,..pertemuan kami ditutup dengan mata Aya yang sembab,..hatiku yang memar..dan senyum Dea yang tenggelam entah dimana.

Perihnya hari ini tidak hanya perpisahan kami yang jauh dari gelak tawa. Hari ini aku sudah di cap sebagai senior yang mengecewakan. Aku di judge sebagai makhluk egois yang menegakkan gengsi setinggi awan untuk mengakui kekalahan, dan perihnya lagi ini dilakukan oleh salah seorang junior yang aku banggakan. Hati ini tak sanggup rasanya menerima ketika ia mengatakan bahwa ia melakukan ini karena rasa cinta yang begitu besar pada anak2. Apa menurutnya aku tidak menyayangi anak2?? (setetes cairan bening mengalir dari sudut mataku yang sudah tidak sanggup menahan genangannya)

Hari ini telah terlalu banyak memar di hatiku. Aku tau, luka ini tidak hanya aku yang merasakan. Aya, Dea, Ais, Asri, Iza dan mungkin semua orang yang tau perasaanku juga merasakan hal yang sama. Ah…sudahlah,..tidak ada gunanya memelihara kesedihan. Terserah orang diluar sana akan berfikir apa, aku bosan, aku cape, lelah memikirkan apa dan siapa sebenarnya yang salah.

_Persembahan untuk “My Partner in Crime”_Aya, dea, Asri, Ais, Iza

Salam rindu terdalam untuk para guru yang begitu membanggakan_Ge,Shi,Dia,Ilm,Dod,Riy,dkk

Salam Takzim untuk kalian yang begitu berarti dihatiku. Semoga Allah memberkahi kita semua. Amiin

 

 

 
Leave a comment

Posted by on September 9, 2011 in story --> History, Uncategorized

 

LEBAH dan MADU

Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia,” kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. An Nahl, 16:68-69)

 “Madu yang dihasilkan lebah jauh lebih banyak daripada kebutuhannya. Hal ini jelas bahwa minuman yang berkhasiat obat ini diciptakan agar bermanfaat bagi manusia”

Hampir semua orang tahu bahwa madu adalah sumber makanan penting bagi tubuh manusia, tetapi sedikit sekali manusia yang menyadari sifat-sifat luar biasa dari sang penghasilnya, yaitu lebah madu.

Sebagaimana kita ketahui, sumber makanan lebah adalah sari madu bunga (nektar), yang tidak dijumpai pada musim dingin. Oleh karena itulah, lebah mencampur nektar yang mereka kumpulkan pada musim panas dengan cairan khusus yang dikeluarkan tubuh mereka. Campuran ini menghasilkan zat bergizi yang baru -yaitu madu- dan menyimpannya untuk musim dingin mendatang.

Sungguh menarik untuk dicermati bahwa lebah menyimpan madu jauh lebih banyak dari yang sebenarnya mereka butuhkan. Pertanyaan pertama yang muncul pada benak kita adalah: mengapa lebah tidak menghentikan pembuatan dalam jumlah berlebih ini, yang tampaknya hanya membuang-buang waktu dan tenaga? Jawaban untuk pertanyaan ini tersembunyi dalam kata “wahyu [ilham]” yang telah diberikan kepada lebah, seperti disebutkan dalam ayat tadi.

Lebah menghasilkan madu bukan untuk diri mereka sendiri, melainkan juga untuk manusia. Sebagaimana makhluk lain di alam, lebah juga mengabdikan diri untuk melayani manusia; sama seperti ayam yang bertelur setidaknya sebutir setiap hari kendatipun tidak membutuhkannya dan sapi yang menghasilkan susu jauh melebihi kebutuhan anak-anaknya.

Pengaturan Yang Luar Biasa Dalam Sarang Lebah

Kehidupan lebah di sarang dan pembuatan madunya sangatlah menakjubkan. Tanpa membahas terlalu terperinci, marilah kita amati ciri-ciri utama “kehidupan masyarakat” lebah. Lebah harus melaksanakan banyak “tugas” dan mereka mengatur semua ini dengan pengaturan yang luar biasa.

 “Rancangan segi6 petak2 lebah memungkinkan penyimpanan madu terbanyak dengan bahan baku pembuatan sarang yakni lilin dengan jumlah paling sedikit” “Lebah hanyalah serangga dengan ukuran 1-2 cm, dan ia melakukan perhitungan itu dengan apa yang telah dillhamkan Tuhannya.”

Pengaturan kelembapan dan pertukaran udara: Kelembapan sarang, yang membuat madu memiliki tingkat keawetan yang tinggi, harus dijaga pada batas-batas tertentu. Pada kelembapan di atas atau di bawah batas ini, madu akan rusak serta kehilangan keawetan dan gizinya. Begitu juga, suhu sarang haruslah 35 derajat celcius selama sepuluh bulan pada tahun tersebut. Untuk menjaga suhu dan kelembapan sarang ini pada batas tertentu, ada kelompok khusus yang bertugas menjaga pertukaran udara.

Jika hari panas, terlihat lebah sedang mengatur pertukaran udara di dalam sarang. Jalan masuk sarang dipenuhi lebah. Sambil menempel pada kayu, mereka mengipasi sarang dengan sayap. Dalam sarang yang baku, udara yang masuk dari satu sisi terdorong keluar pada sisi yang lain. Lebah pengatur pertukaran udara yang lain bekerja di dalam sarang, mendorong udara ke semua sudut sarang.

Perangkat pertukaran udara ini juga bermanfaat melindungi sarang dari asap dan pencemaran udara.

Penataan kesehatan: Upaya lebah untuk menjaga mutu madu tidak terbatas hanya pada pengaturan kelembapan dan panas. Di dalam sarang terdapat jaringan pemeliharaan kesehatan yang sempurna untuk mengendalikan segala peristiwa yang mungkin menimbulkan berkembangnya bakteri. Tujuan utama penataan ini adalah menghilangkan zat-zat yang mungkin menimbulkan bakteri. Prinsipnya adalah mencegah zat-zat asing memasuki sarang. Untuk itu, dua penjaga selalu ditempatkan pada pintu sarang. Jika suatu zat asing atau serangga memasuki sarang walau sudah ada tindakan pencegahan ini, semua lebah bertindak untuk mengusirnya dari sarang.

Untuk benda asing yang lebih besar yang tidak dapat dibuang dari sarang, digunakan cara pertahanan lain. Lebah membalsam benda asing tersebut. Mereka menghasilkan suatu zat yang disebut “propolis” (yakni, getah lebah) untuk pembalsaman. Getah lebah ini dihasilkan dengan cara menambahkan cairan khusus yang mereka keluarkan dari tubuh kepada getah yang dikumpulkan dari pohon-pohon seperti pinus, hawwar, dan akasia. Getah lebah juga digunakan untuk menambal keretakan pada sarang. Setelah ditambalkan pada retakan, getah tersebut mengering ketika bereaksi dengan udara dan membentuk permukaan yang keras. Dengan demikian, sarang dapat bertahan dari ancaman luar. Lebah menggunakan zat ini hampir dalam semua pekerjaan mereka.

Sampai di sini, berbagai pertanyaan muncul dalam pikiran. Propolis mencegah bakteri apa pun hidup di dalamnya. Ini menjadikan propolis sebagai zat terbaik untuk pembalsaman. Bagaimana lebah mengetahui bahwa zat tersebutlah yang terbaik? Bagaimana lebah menghasilkan suatu zat, yang hanya bisa dibuat manusia dalam laboratorium dan menggunakan teknologi, serta dengan pemahaman ilmu kimia? Bagaimana mereka mengetahui bahwa serangga yang mati dapat menimbulkan tumbuhnya bakteri dan bahwa pembalsaman akan mencegah hal ini?

Sudah jelas lebah tidak memiliki pengetahuan apa pun tentang ini, apalagi laboratorium. Lebah hanyalah seekor serangga yang panjangnya 1-2 cm dan ia melakukan ini semua dengan apa yang telah diilhamkan Tuhannya

(disadur dari info@harunyahya.com)

 
Leave a comment

Posted by on September 9, 2011 in Sains Dan Teknologi

 

Hello world!

Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.

Here are some suggestions for your first post.

  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can always preview any post or edit it before you share it to the world.
 
1 Comment

Posted by on September 8, 2011 in Uncategorized