RSS

Monthly Archives: July 2013

#Penting

Perencanaan super kilat, celetukan simple yg keluar begitu saja

Siang menjelang sore

Food court LTC Glodok lantai 2, unpredictable place, pertama kalinya kesana, dengan perjalanan panjang dan melelahkan, puasa, macet dan bis transjakarta supeeer lama.

Es milo yang menggoda

Ular kobra yang cukup membuat kaget

Lukisan di sepanjang jalan hayam wuruk

Merah-birumuda

Balita lucu bercelana pink

27 juli 2013
15.15 – 15.30 WIB

Sungguh entah tulisan apa ini? Anggap saja sebagai draft sesuatu yang mungkin penting atau sebenarnya hal biasa yang dianggap penting. Mungkin juga sebagai bahan utk mengingat cerita masalalu saat berbagi kata dengan anak cucu di generasi mendatang

#random

Jati asih, 28 juli2013, malam 20 ramadhan 1434H

 
Leave a comment

Posted by on July 28, 2013 in Uncategorized

 

Senja Puasa di Jakarta

Senja….
Selalu saja banyak cerita tentang senja
Ini senja pertamaku di jalan raya
Senja berbeda di bulan puasa

Di pinggiran jalan, banyak manusia berwajah lelah, sekedar duduk menunggu waktu berbuka.
Penampilan mereka masih rapi, sepertinya juga masih wangi
Tapi tetap saja, wajah itu, wajah penat penuh keringat
Memaksa untuk tetap ceria
Rekan sejawat saling beri semangat
Menikmati lelah mencari nafkah

Di ujung jalan yang lain
Sekelempok muda berwajah ceria
Muka mereka santun, tuturnya halus
Membagi sekedar makanan ringan pelepas dahaga
Berbagi bahagia di kala senja

Lalu…..
Sesaat kemudian senyum ceria tersungging dr raut muka nan lelah
Suara adzan magrib menggema, hidangan berbuka di depan mata
Puasa hari ini menemui ujungnya
semoga lelah berbuah berkah

17.07.13
Mayasari bakti 52a
tanahabang-jati asih

 
Leave a comment

Posted by on July 17, 2013 in Uncategorized

 

Tentang senja

Bagiku senja bukan hanya tentang penutup masa
Bagiku senja adalah warna paling indah
Itulah saat sang mentari pulang ke peraduannya, berjabat untuk kemudian berganti bulan memberi lentera

Bagiku, senja adalah masa yg jelita
Lembayung langit kala itu menjadi warna paling mempesona

Pun usia senja,
Kalau usia senja, kita sudah berbahagia, di sekolah yg kita bangun bersama, ada anak2 berwajah riang, ada suara2 bocah menghafal ayat2 illahi, senja paling sempurna

Kala usia senja, kau dan aku bukan lagi remaja belia
Kita adalah cinta yang sempurna
Bukan karena kau dan aku sama, tapi karena kita sama-sama menjaga cinta, menjaga setia

Kala usia senja, kita duduk berdua
Mengenang masa kala muda
Untuk kemuadian tertawa dan bahagia
Betapa aku sempurna denganmu, pun kau denganku

Kala usia senja, tiada lagi aku dan kamu, yang tersisa hanya KITA

17.07.13
Mayasari bakti 52 A
Jati asih- tanah abang

 
Leave a comment

Posted by on July 17, 2013 in Uncategorized

 

Tags: ,

Aku Iri

Tiba2 saya sangat ingin menulis tentang iri. Sebuah kata yang sebenarnya tidak baik, menyebalkan dan mungkin melelahkan.

Tapi kali ini tentang iri yang meneduhkan.

Rasa iri yang muncul karena kecemburuan yang mendalam.

Rasa iri yg terbit dari hati yg tak sanggup meraih cinta mulia

Inilah aku, manusia yang penuh dengan rasa iri

Aku iri pada mereka yang begitu mudah tersentuh dengan ayat ayat cintaNya

Aku iri pada mereka yang hari harinya disibukkan dengan amalan2 tanpa henti

Aku iri pada mereka yang selalu bisa berbagi walau dia dalam keterbatasan

Aku iri pada mereka yang masih sanggup tersenyum padahal hatinya terluka kian dalam

Aku iri pada mereka yang semesta mendukung untuk selalu berbuat kebaikan

Aku iri pada mereka yang lisannya jauh dari kesia siaan

Aku iri pada mereka yang airmatanya tidak utk perkara yg sia sia

Aku iri pada mereka yang langkahnya begitu ringan beribadah

Aku iri pada mereka yang selalu bisa membagi cinta pada semua

Aku iri pada mereka yang setiap aktifitasnya mendekatkan pada surga

Aku iri pada mereka yang hatinya lapang tiada mengeluh

Aku iri aku iri aku iri

16.07.13
23.09
Jati asih
Malam 8 ramadhan 1434H

 
Leave a comment

Posted by on July 16, 2013 in Uncategorized

 

Aku Tentangmu

Lagi, lembayung langit senja mengingatkan ku tentangmu
Semburat jingga serupa hatiku kala bersamamu
Berkali2 kuajari hati untuk mengabaikanmu
Berkali2 pula ia ajari aku jujur pada diriku

Aku bagai kelopak mawar yang rapuh
Sedikit saja angin menyapa, tubuhku ringkih terjatuh
Pernah ku coba tuk berpeluk erat pada tangkai
Tak lama, aku gontai lalu terkulai

Benarlah kata mereka
Cinta itu seumpama menggenggam pasir
Semakin kuat aku menggenggam
Semakin banyak ia terserak

Inilah aku
Aku dalam langkah menghapus jejakmu
Kututup lembar demi lembar catatan kita
Semakin kuat aku menutup
Semakin gesit angin membuka

Aku padamu laksana kebodohan yang menyenangkan
Berkali2 gerak menjauh
Berkali2 pula rapat mendekat
Sesaat muram bagai langit menanti hujan
Kemudian sumbringah laksana tentara menang berperang
Entah sampai kapan kebodohan ini aku nikmati

Perjalanan pulang kantor
Bis tj, mayasari bakti, mikrolet
01.07.13

 
Leave a comment

Posted by on July 2, 2013 in Uncategorized