RSS

Monthly Archives: April 2013

Kelak, Suatu Hari Nanti

Hidup tidak melulu tentang passion, tidak melulu tentang hal2 yg kita senangi,, tidak tentang apa2 yang mungkin paling membuat kita bahagia (paling tidak untuk saat ini).

“Hidup bukan hanya sekedar hobby,, hidup butuh keseimbangan, hidup butuh tanggung jawab”.

Kira2 seperti itulah kutipan salah satu dialog d film “madre” yg dibintangi Vino G Bastian dan Laura Basuki yang sempat saya tonton di 21 Blok M Square bersama Ade.

Menarik. Saya sangat sepakat dengan penggalan kalimat tersebut. Tentunya akan sangat menyenangkan ketika kita bisa bergerak, menghabiskan waktu, mengisi usia dengan melakukan hal2 yg paling kita senangi, walaupun mungkin menurut orang lain itu sama sekali tidak menarik.

Seperti saya misalnya,, sangat ingin menjadi seorang guru taman kanak-kanak. Alasannya sederhana, karena saya sangat menyukai anak-anak dan menurut saya masa di taman kanak-kanak adalah fase yg penting dalam perkembangan mental anak-anak, dan saya ingin menjadi bagian dari fase itu. Itu saja.

Ada lagi kawan saya yg passionnya adalah membangun Indonesia di pelosok yang nyaris tak tersentuh, membangkitkan semangat untuk bisa ikut merasakan bahwa Indonesia adalah negara yg merdeka, berdaulat, mengajak untuk berani bermimpi, membangun kesejahteraan dengan energi dan mimpi2 lain yang mungkin orang lain tak sempat memikirkannya.

Lagi-lagi hidup bukan hanya tentang memperjuangkan passion. Ada tugas, ada tanggung jawab, ada harapan. Passion memang berhak untuk diperjuangkan, tapi perjuangan untuk passion itu masih bisa menunggu.

Mungkin banyak juga yang mengalami hal serupa, saat passion kita tidak sejalan dengan harapan orang tua. Orang tua dengan segala kebijaksanaan dan pengorbanannya berhak punya harapan tentang akan menjadi apa kita kelak. Sangat wajar ketika org tua mendambakan anak yang bisa “dibanggakan” dihadapan kawan-kawan mereka atau kerabat yang lain.

Menurut saya, tidak berlebihan kalau kita menunda memperjuangkan passion dan mimpi pribadi demi mewujudkan harapan orang tua. Boleh jadi harapan yang dia titip di pundak kita adalah harapan yang juga dititipkan oleh beberapa generasi sebelum mereka. Mulia bukan ketika kita bisa memberi mereka bahagia dengan “menyempatkan” diri menjadi seperti yang mereka harapkan, tentunya dengan tidak melanggar janji setia pada Sang Pencipta.

Entahlah,, saya merasa begitu yakin akan ada masanya passion itu untuk diperjuangkan. Apalagi ketika penundaan kita lakukan dalam rangka berbakti pada orang tua. InsyaaAllah akan ada jalan yang lebih indah untuk memperjuangkannya.

Ini hanya masalah waktu, masalah menentukan urutan langkah. Semoga setiap pengorbanan berbekal keikhlasan dan kelak di ganjar surga.
Aamiin

Mayasari Bakti AC 05 Blok M-Bekasi
23.04.14 – 17.30 WIB

 
Leave a comment

Posted by on April 23, 2013 in Uncategorized

 

cewe wece

Cewe cewe emang selalu menarik buat diomongin. Mungkin karena mereka memang tercipta unik, bisa jadi karena mereka ribet dan sulit di tebak.

Well,, sore ini kita ngobrol santai aja tentang cewe, dengan segala ke misteriusannya. O iya, semua yg saya tulis disini, murni karena pemikiran dan pengalaman pribadi, jadi wajar banget kalo ada yg ga terima. Ini ga pake referensi baku nan resmi apalagi ilmiah. Hal ini diperparah pada fakta bahwa saya bukanlah seorang ahli psikologi dan ga pernah sama sekali menempuh pendidikan psikologi. Hahahaa…

Dalam perikehidupan saya yg hampir 25 tahun ini,, saya menemukan banyak sekali tipe perempuan, dengan segala pesona yg terpancar cerah hingga redup nyaris kelam. Dari hampir seperempat abad ini, saya hendak menyimpulkan bahwa sesungguhnya perempuan itu sangat ditentukan dari perlakuan lingkungan sekitar yg membentuknya

1.Saya mengenal tipe perempuan yg begitu tangguh, tidak gampang menyerah, sanggup berdiri sendiri, mampu melakukan banyak hal. Tipe ini biasanya lahir dari kondisi penuh ketidak idealan, misalnya kehilangan figur pemimpin, sering dikecewakan, punya target super tinggi dalam hidup, berambisi dan optimis. Perempuan semacam ini terlihat sangat sulit di taklukkan, punya prinsip kuat dan selalu terlihat baik-baik saja.

2. Perempuan yang biasa-biasa saja. Biasanya perempuan jenis ini ga neko-neko. Serba standar2 aja, ga begitu kalem, ga begitu heboh dan tidak “mengerikan”. Biasanya perempuan semacam ini lahir dari kondisi serba ideal. Semua biasa-biasa saja, tidak ada tuntutan lebih, ngaliiir aja. Perempuan semacam ini pun biasanya jarang punya teman yang sangat akrab. Temannya so so aja,, sekenanya. Tipe perempuan seperti ini pun sangat sering terlupakan dalam pergaual, mungkin karena tidak ada ciri khas saya rasa.

3. Perempuan kalem bin melo bin perasa. Nah,, ini perempuan yang sulit bagi saya. Perasaannya terlalu halus, tipis, gampang terluka *halah. Biasanya tipe ini lahir dari lingkungan yang kurang membangun self convidence beliau. Tapi bisa jadi karena emang udah karakternya begitu kali ya,, tapi yang jelas kita harus bener2 pintar menjaga perasaan perempuan semacam ini karena mereka sulit jika harus berfikir logis dan tegas.

4. Perempuan penuh percaya diri. Saya bingung harus menyebut apa, tapi yang jelas, biasanya perempuan jenis ini lahir dari lingkungan yg secara penuh men support hampir apapun yang dilakukannya, sehingga kepercayaan diri yang terbangun di dalam rumah merefleksi secara nyata keluar dirinya dan terpantul bahkan terserap oleh orang2 sekelilingnya. Perempuan semacam ini biasanya asyik dijadikan kawan, orangnya lebih terbuka dan ga gampang tersinggung. Tapi kadang2, perempuan semacam ini sulit menghargai orang lain, selfconvidence nya terlalu tinggi dan cenderung egois.

Segitu dulu deh, soalnya saya buat tulisan ini di bis kota, posisi juga kurang nyaman karena bisnya penuh, maklum jam pulang kantor.

Poinnya adalah, bagaimanapun tipe perempuannya, dari yang paling (terlihat) garang sampai yang paling ayu bin anggun mempesona, semuanya paling suka diperhatikan, dilindungi atau apalah namanya. Sebesar apapun jiwa kepemimpinan yang terpancar dari dirinya, perempuan tetap saja senang jika “dipimpin”, dimanja atau diperhatikan. Mengutip kalimat dari seorang kawan,, sebagian besar perempuan mendambakan figur ayah, kakak atau tokhk “pelindung” yang muncul dari alam bawah sadarnya.

Sekian dulu deh. Kalo ada kesempatan dan ide, ntar kita sambung lagi
“Tulisan ini hanya fiktif belaka, jadi ga usah terlalu ditanggapi serius”

Mayasari Bakti, 52A ( TanahAbang-Jati Asih )
08.04.13 – 17.45 WIB

 
2 Comments

Posted by on April 8, 2013 in Uncategorized

 

Kepada Kawanku Tukang Insinyur

Inilah kisah tentang jarak
Inilah kisah tentang masa
Tentang kawan kita di tanah perantauan
Ranah jauh tak terjamah

Ratusan kilometer
bergerak, melangkah, beranjak
Tinggalkan hangatnya rumah
Abaikan gemerlap kota besar

Melangkah tak yakin ke tanah seberang
Tanah jauh tak tergambar
Entah bagaimana anginnya
Entah siapa disana
Tak seorangpun rindukan ia

Begitulah
Langkah ragu menapak pasti
Tanah baru tiada berciri
Berbekal sekepal ilmu
Taklukan hutan sebrangi lautan

Inilah kisah tukang insinyur
Tinggalkan kawan, tinggalkan cinta
Bergerak bermodal doa
Sebongkah harapan segenggam cita
Semoga kelak tiada luka

Inilah kisah si tukang insinyur
Saat pulang adalah yang di damba
Berharap ada yang rindu berjumpa
Walau mungkin sering kecewa

Kawan ku tukang insinyur,
Apa yang kau cari?

Kawanku tukang insinyur,
Adakah yg peduli?

Kawanku tukang insinyur,
Kapan kau kembali?
Apakah yang dicinta masih setia?
Atau kau harus relakan ia?

Begitulah kisah tukang insinyur
Siap kecewa, bersedia luka
Jika yang dicinta telah mendua
Tiada upaya selain menerima

Untuk kawanku tukang insinyur
Kuharap kelak kau raih bahagia
Menemukan ia yang setia
Seiring sejalan mengayuh bahtera
Arungi samudra rayakan cinta

***
Persembahan untuk para engineer di pelosok nusantara. Semoga masih ada cinta untuk kalian. Semoga yang didamba masih setia

Mayasari Bakti 52 (Tanah Abang – Bekasi)
03.04.13
18.10 WIB

 
1 Comment

Posted by on April 3, 2013 in Uncategorized

 

suratku untukmu

Jakarta, 3 April 2013
Kepada kawan baikku,

Apa kabarmu hari ini? Doaku semoga kau sehat dan berbahagia. Bagaimana dengan pekerjaanmu? Apa kau menikmatinya? Semoga jalan yg dipilihkanNya untukmu menjadikan kau semakin dekat padaNya, entah bagaimanapun jalan itu. kuharap kau menikmati tuntunan-Nya pada tapak-tapak kecilmu. Aku yakin kau bisa sebagaimana aku yakin bahwa aku mengenalmu.

Kawan,
Aku, kamu, kita, memang sedang pada masa-masa sulit. Jiwa-jiwa kreatif dengan sombong menjajah relung muda kita. Kita mungkin memang sedang banyak mencoba hal baru, entah itu benar atau mungkin keliru.Aku maklum sekali, ku rasa itu bukan masalah, itu bukan musibah. Toh manusia tidak dinilai dari masa lalunya, tidak juga masa sekarang, tapi dari keadaannya saat Izrail sudah menjemput.
Semua orang berhak punya masa lalu, semua orang berhak berbuat salah, sebagaimana semua orang berhak untuk berubah. Tahukah kamu bahwa yang paling menyedihkan bagiku adalah saat aku melihatmu terpuruk dimasa lalu yg menurutmu tak ideal. Lelah hatiku karena aku tak mampu menuntunmu untuk bangkit dan manjadi baik seperti apa yang kita yakini bersama. Kita tak hidup dimasa lalu, kuingin kau hidup dimasa kini dan untuk masa depan.

Kawan,
Hari ini ingin ku kabarkan betapa aku bangga mengenalmu. Aku bersyukur bisa menjadi bagian dari biografi hidupmu. Kuingin mengingatkanmu bahwa kita tidak dilahirkan untuk menjadi orang biasa.
Kutunggu kabar baik tentangmu. Tentang seorang kawanku yang memang luar biasa

Dari Kawanmu,

SY

***

Untuk seorang kawan yang saya banggakan. Seorang pembelajar yang baik, seorang kawan yang santun. Semoga kita selalu menjadi bagian dari orang2 yang memperbaiki diri. Semoga sebaik2 hari bagi kita adalah saat perjumpaan kita dengan sang Khalik. Aamiin

Ibukota, 03.04.13
14.02

 
Leave a comment

Posted by on April 3, 2013 in Cerita buat Oboy

 

Terima Kasih Jakarta

Perlahan,,
Sangat lembuut,
Pelan sekali
Hampir tak terasa
Kota tak ramah ini mengajariku arti cinta

Kepulan asap kendaraan diselingi bising klakson mobil tua
Tapak-tapak belia merangkak ragu
Naiki tangga demi tangga angkutan kota
Berbekal seperempat botol beras di tangan
Wajah lusuh, pakaian kumuh
Bau tak sedap dan seringai tak ramah
Sebait demi sebait berkicau tak seirama
Cinta terpahat di bis kota

Kini, ku berjalan beberapa hela
Disudut lain di pojok Jakarta
Seorang, dua, tiga bergelantungan di pintu bis usang
Kalau dulu kau lihat disana putra belia
Maka kini wanita paruh baya
Tak ragu jadi asisten sang juru mudi
Suara lantang, badan dipaksa muda
Beberapa gelang karet tertata tak pantas di tangannya
Sendal jepit tua, celana pendek tak senada
Tapi itulah cinta
Kubur gengsi, buang jumawa,
demi cinta tetap bernyawa

Selangkah, dua, beberapa belas langkah dari sana
Di persimpangan lampu merah
Pedagang asongan jajakan dagangan
Wajah keling, kulit kering
Peluh mengalir di lekuk wajah kusam
Seringai senyum berharap pembeli terkesan
Asap kendaraan bukan halangan,
panas jalanan tak jadi pertimbangan
Demikian cinta, beberapa rupiah untuk perut yang dicinta

Sejenak dari pangkalan pedagang asongan
Beberapa pria menenteng tas besar
Pakaiannya rapi, berdasi
Kulitnya lelah dibakar matahari
Menawarkan dagangan dengan tampilan lebih bergengsi
Tapi entah, tiada yang berkenan membeli
Mereka melangkah surut
Wajah kecewa, harapan sirna
Tiada alasan berputus asa
Berharap esok bisa bahagia
Wajah cinta, tak peduli derita

Kutuntun kaki ke tepi lain kota ini
Puluhan muka di pinggir jalan raya
Menanti bis kota tuk bisa bawa kembali ke peraduan
Berlari berebut posisi
Peluh mengucur di wajah terawat nan letih
Lutut gemetar menahan raga
Tak peduli malam kian kelam
Berharap angkutan segera datang
Jenak-jenak seperempat malam,
Wajah dipaksa tak lelah, setia menanti angkutan kota
Semoga segera tiba

Terima kasih Jakarta, kini ku mengerti cinta

Jati asih, 21.03.13
21.30 WIB

 
Leave a comment

Posted by on April 3, 2013 in Uncategorized