Jakarta, 3 April 2013
Kepada kawan baikku,
Apa kabarmu hari ini? Doaku semoga kau sehat dan berbahagia. Bagaimana dengan pekerjaanmu? Apa kau menikmatinya? Semoga jalan yg dipilihkanNya untukmu menjadikan kau semakin dekat padaNya, entah bagaimanapun jalan itu. kuharap kau menikmati tuntunan-Nya pada tapak-tapak kecilmu. Aku yakin kau bisa sebagaimana aku yakin bahwa aku mengenalmu.
Kawan,
Aku, kamu, kita, memang sedang pada masa-masa sulit. Jiwa-jiwa kreatif dengan sombong menjajah relung muda kita. Kita mungkin memang sedang banyak mencoba hal baru, entah itu benar atau mungkin keliru.Aku maklum sekali, ku rasa itu bukan masalah, itu bukan musibah. Toh manusia tidak dinilai dari masa lalunya, tidak juga masa sekarang, tapi dari keadaannya saat Izrail sudah menjemput.
Semua orang berhak punya masa lalu, semua orang berhak berbuat salah, sebagaimana semua orang berhak untuk berubah. Tahukah kamu bahwa yang paling menyedihkan bagiku adalah saat aku melihatmu terpuruk dimasa lalu yg menurutmu tak ideal. Lelah hatiku karena aku tak mampu menuntunmu untuk bangkit dan manjadi baik seperti apa yang kita yakini bersama. Kita tak hidup dimasa lalu, kuingin kau hidup dimasa kini dan untuk masa depan.
Kawan,
Hari ini ingin ku kabarkan betapa aku bangga mengenalmu. Aku bersyukur bisa menjadi bagian dari biografi hidupmu. Kuingin mengingatkanmu bahwa kita tidak dilahirkan untuk menjadi orang biasa.
Kutunggu kabar baik tentangmu. Tentang seorang kawanku yang memang luar biasa
Dari Kawanmu,
SY
***
Untuk seorang kawan yang saya banggakan. Seorang pembelajar yang baik, seorang kawan yang santun. Semoga kita selalu menjadi bagian dari orang2 yang memperbaiki diri. Semoga sebaik2 hari bagi kita adalah saat perjumpaan kita dengan sang Khalik. Aamiin
Ibukota, 03.04.13
14.02