RSS

Monthly Archives: June 2013

Aku (Belajar) Cemburu?

Awalnya kita bukan siapa-siapa
Aku tak mengenalmu
Pun kau tak kenal aku
Lalu masa menggiring kita
Se patah dua sapa mulai kita beri

Bagiku, kau adalah kawan
Ya, hanya kawan
Atau boleh ku labeli kau sebagai kawan baik?
Ah.. bukan, Kau lebih dari sekedar kawan baikku
Ya, lebih dari sekedar kawan baikku

Dengan kebijaksanaan dan perenungan panjang, aku menemukan kata sahabat
Entah ini pantas atau tidak untukmu
Aku tak tau
Akhirnya, kuputuskan menamaimu sahabat
Sebuah tingkat tertinggi untuk orang lain yang masuk ke hidupku
Ya, kau sahabatku

Pelan tapi pasti detik berganti
Hari-hari menari mengisi hati
Aku masih saja disini
Di ruang tanya tentang siapa dirimu untukku
Tak kunjung jawab ku raih
Bahkan hingga hari ini
Saat aku menuliskan ragu

Aku memutuskan bahwa kau  adalah sahabatku
Ya, sahabatku dan akan selalu begitu
Itulah gumamku di hati
Entah hanya gumam atau aku sedang meyakinkan diri

Waktu menuntun kita pada hari-hari yang kian kritis
Kini, bagiku kau masih sahabatku
Tapi kupastikan bukan lagi sahabat seperti yang dulu kudefinisikan untukmu
Kini, kabar tentangmu adalah yang paling menarik untukku
Pertemuan denganmu adalah waktu yang paling aku tunggu

Aku tidak punya kata selain sahabat
Aku tidak kenal frasa selain sahabat
Tapi apa ini benar sahabat?
Lalu mengapa aku benci saat kau lebih dekat dengan yang lain melebihi ku?
Apa ini yang namanya cemburu?
Lalu mengapa aku cemburu?
Atau kau mungkin bukan lagi sahabatku?
Maafkan aku, tapi aku tak punya nama lagi untukmu
Masih saja kunamai engkau sahabatku
Sahabat yang mendidik ku cemburu

GA 165 PDG-CGK
37000 ft dpl
24.06.13

 
Leave a comment

Posted by on June 24, 2013 in Uncategorized

 

Tags: ,

GA 165 PDG CGK

Selalu saja, saat2 berada di atas pesawat membuat saya ingin menangis.
Ini bukan kali pertama atau kedua saya naik pesawat, sudah untuk yg ke sekian kalinya. Saya ingin menangis bukan karena belum siap meninggalkan kampung halaman, bukan juga karena tidak mengharapkan perjumpaan dengan daerah tujuan.

Hati lni terasa nyeri, remuk dan rontok atau apapun yg semacam itu. Mungkin ada yg berfikir karena saya punya pengalaman buruk dengan pesawat? Atau mungkin karena mabuk udara?
Bukan. Sama sekali bukan. Perasaan semacam ini pertama saya rasakan setelah saya pada tahun 2006 lalu mengikuti training ESQ 165 punya Bapak Ari Ginandjar. Di training esq, pada salah satu segmen di tampilkan sepasang manusia yg sedang bersantai di sebuah lapangan rumput yg hijau dan luas. Kemuadian perlahan view camera diangkat menjauhi mereka. Di layar, wajah mereka kian mengecil, mengecil hingg akhirnya tak terlihat. Dari sepasang manusia, kemudian kamera di jauhkan. Yg terlihat hanya lapangan hijau dengan titik di tengahnya (sepasang manusia tadi hanya terlihat seperti titik), kemudian yg terlihat hanya pulau, benua, lalu bumi yg di ambil gambarnya melalui satelit. Manusia tadi sudah tidak terlihat sama sekali, bahkan pulaunya pun tidak terciri.

Ini baru view yg diambil dr satelit dimana bumi dianggap sebagai sebuah bola yg besar. Jika viewnya di perluas, bumi hanya sebuah titik di gugusan galaksi, apalagi d sistem tata surya. APALAGI SEPASANG MANUSIA YANG ADA DI LAPANGAN TADI.

Begitulah, setiap pesawat menuju tinggal landas (take off), maka bayangan video d salah satu segmen training ESQ seketika muncul. Ya, manusia bahkan tak lebih dari sebuah titik kecil yg tak terlihat, sangat kecil. Tidak sulit bagi Allah untuk memusnahkan bumi, apalagi makhluk kecil semacam manusia.

Jangankan gedung2 bertingkat yg acap kali menjadi simbol keangkuhan manusia, bahkan gunung2 dan pulau yang notabene jauh lebih besar dr manusia bisa dengan mudah Allah musnahkan. Maka tak ada satu alasan pun untuk congkak di hadapanNya. Semua yg kita (rasa) miliki, sejatinya adalah milikNya. Titipan semata, ibarat belas kasih Allah swt bagi hamba yg lemah sekeles manusia.

Tiba2 saya teringat hadist (saya lupa perawinya) yang intinya kira2: ” seandainya dunia ini seharga sebelah sayap nyamuk, maka tak kan ada setetes air pun bagi orang kafir”. Jleb jleb. Betapa dunia tidak berharga di hadapanNya. Bahkan seharga sebelah sayap nyamuk pun tidak.

Jadi, kasarnya, siapa yg mau dunia silahkan, Allah kasih, mau dia kafir atau mukmin, selama berusaha akan Allah beri. Tetapi akhirat lebih kekal, lebih abadi.

“Maka nikmat Tuhanmu yg manakah yang engkau dustakan”
(Di ulangi sampai 13 kali di QS. ar rahman (QS.55)

GA 165 PDG-CGK 36000 ft dpl 24.06.13
Tulisan ini saya tulis di atas pesawat saat berada di titik tertingginya, yang mungkin masih sangat jauh untuk mencapai langit lapis ke 1

 
Leave a comment

Posted by on June 24, 2013 in Uncategorized

 

Tags: , , ,

Rinduku Linu

Inilah saat dimana hati terasa sangat linu. Rindu tak terbayarkan dengan tuntas. Semacam ada sekat nyata namun tak terlihat. Hati rapuh keropos seakan mendadak segera remuk.

 

Hamba merindukanMu Ya Allah. Telah kusadari benar betapa aku tak sanggup jauh dariMu. Bahkan sesaat saja saat aku memang sedang tidak menjalankan ibadah wajib karena memang demikian perintahMu, rasa2nya diriku terlempar sangat jauh dariMu. Iblis musuhku itu seakan berwujud manis, semakin menjauhkan aku dariMu. Aku rindu untuk segera kembali ke jalanMu, disibukkan oleh rindu dan cintaMu. Rindu hangatnya air mata di pipi saat aku berdoa padaMu.

 

Hari ini, sekitar 18 hari sebelum Ramadhan, rindu ini sudah mencapai puncaknya, tak sanggup aku menahan. Aku merasa sangat hina, banyak perkara sia2 yg masih saja aku lakukan. Aku benar-benar ingin kembali ke jalanMu, pada hari2 yg penuh dzikir dan doa padaMu.

Aku rindu sepertiga akhir malam bersamaMu

Aku rindu tilawah syahdu mengalun dr lisan ku

Aku rindu senyum riang anak2 kurang beruntung yg bahagia bersamaku

Aku rindu majelis2 dzikirMu

Aku rindu nikmatnya lapar karena berpuasa di siang nan terik

Aku rindu hamba2Mu yg memancarkan aura keshalihan, seakan surga terpancar di santunnya wajah mereka

Aku merindukan Engkau ya Allah

 

21.06.13

Rumah

 
Leave a comment

Posted by on June 21, 2013 in Uncategorized

 

kita?

Aku tidak pernah benar-benar mengenal mu

Dari waktu-waktu yg kita habiskan bersama

Dari langkah-langkah yang kita jejakkan seirama

Dari canda tawa yang lepas begitu saja

Dari beberapa saat kita hanya saling diam

Sepersekian detik, gerak kita kemudian kaku

Imajinasi bergerak nanar mencari alasan

Kita tidak ada untuk saling diam

Dan kemudian kita tertawa

Entah karena sama-sama sedang membungkus rasa

Tapi aku tau kita sama-sama sedang bekerja

 

 

 

Untukmu yang sebenarnya tak ku kenal seutuhnya

Kau dan aku sama-sama sedang mengembara

Mencari pantai tempat menepi

Mencari pohon tempat berteduh

Mencari gubuk tempat bernaung

Semoga kita bersua kembali

Di hari kita sudah paham arti segalanya

Saat kita sanggup menjawab segala tanya

Hingga dengan lantang ku umumkan pada dunia

Ya… aku mengenalmu

 

***

 

 

 

17.06.13

 

Damri menuju soetta

 
Leave a comment

Posted by on June 21, 2013 in Uncategorized