RSS

E x p e c t l e s s

21 Nov

Lamaaaa ga nuliss, hahaha

Well, kita bikin tulisan agak santai aja kali yak

Pernah ga sih kalian merasa sangat kecewa? Kesel, emosi hingga muncul perasaan “jera”?

Mungkin kedengerannya berlebihan, tapi itu manusiawi.
Kecewa muncul hampir selalu berawal dari ekspektasi. Ekspektasi muncul hampir selalu dari “prasangka”.

Kalau saya pribadi, berekspektasi pada seseorang atau sekelompok orang karena “prasangka” yg terbentuk kepada seseorang atau sekelompok orang. Merasa sangat mengenal, merasa sudah memberikan yang terbaik, merasa layak utk diperlakukan dengan sangat baik, yang pada akhirnya berujung pada rasa kecewa karena harapan tak menemukan muaranya.

Menurut saya, sangat mengenal, sudah memberikan yang terbaik, itu hanya perasaan sepihak. Kita tidak pernah tahu kondisi yang sebenarnya, kita hanya sedang berasumsi. Boleh jadi perasaan tersebut hanya claim sepihak dari pelaku.

Misalnya begini, saya sangat akrab dengan seseorang, menurut saya, saya sudah memberikan yang terbaik untuknya, entah waktu, perhatian, atau apapun yang pada intinya menempatkan ia sebagai prioritas. Poinnya adalah bahwa ini adalah menurut saya, asumsi sepihak dari saya bahwa sudah melakukan ini itu atau memberikan ini itu. Masalahnya kemudian adalah belum tentu seseorang atau sekelompok orang yang dituju merespon hal tersebut seperti yang kita harapkan.

Saya rasa manusiawi ketika kita berlaku baik kepada orang lain, maka kita juga mengharapkan respon yang baik pula. Tapi kenyataannya seringkali ekspektasi kita terlalu tinggi, bahwa respon yang kita terima tidak sebanding.

Menyedihkan saat kita dianggap “tidak penting” oleh seseorang atau sekelompok orang yang kita anggap “penting”, miris saat kita ternyata mendapat respon “biasa aja” untuk sesuatu yang kita anggap lebih dari itu.

Nah, belakangan saya jadi berfikir, mungkin pe er nya disini masalah keikhlasan salah satunya. Adanya harapan mendapatkan respon “setara” dengan yang kita berikan adalah wujud dari adanya unsur lain selain keridhaan Allah yang kita harapkan. Benarlah bahwa ikhlas itu mudah diucapkan tapi amat sulit dijalankan. Ketika berbuat baik pada orang lain, maka kita berharap diperlakukan baik pula, kemudian kecewa ketika respon yang di terima ternyata “sekenanya”.

image

Ekspektasi hampir selalu punya cara untuk melahirkan kekecewaan, tetapi saat kita berfikir bahwa semua yang kita lakukan adalah karena ridho Allah SWT, maka percayalah bahwa kekecewaan yang lahir dari ekspektasi yang tak terwujud, tak akan melukai perasaan.

Cukup terus berbuat baik, terus memberi yang terbaik, terus berdoa yang terbaik, karena tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula. Ini janji Allah swt, salah satunya terlantun di QS Ar Rahman.

Bahwa kebaikan kita bukan utk mengharapkan balasan kebaikan dari orang lain, bahwa kebaikan yang kita lakukan adalah bentuk Cinta kepada Allah swt.

Jadiii, woless aja, expect less, action more

21.11.14
Menteng Dalam
Jaksel

 
Leave a comment

Posted by on November 21, 2014 in Uncategorized

 

Leave a comment